Page 43 - Kumpulan Puisi Cermin - Hadi Mulyadi
P. 43
CAHAYA YANG TERSENYUM
Sabtu itu terasa kelabu dalam hidupku.
Engkau mendahului meninggalkanku.
Mendahuluiku untuk menjalani fase kehidupan baru,
kehidupan baru seorang mujahid untuk bertemu kekasihmu.
Aku berusaha tegar menghadapi semua itu.
Kusimpan dalam-dalam tangis dan sedihku.
Tapi tetap aku tak sanggup dan lepas dalam haru biru.
Sekarang tinggal kenangan.
Lebih dua puluh tahun kita berteman,
suka dan duka kita lewati dengan penuh kesan.
Hal yang tidak pernah kulupakan
kesungguhanmu dalam memikirkan segala urusan.
Keteguhanmu mengalahkan gunung yang tertancap kuat di bumi,
kekuatan azammu mengalahkan kuatnya biji besi yang menjadi baja,
ketulusanmu mengalahkan tiupan angin dengan segala kelembutan dan
kekuatannya,
Panjangnya amalmu mengalahkan panjangnya aliran air yang mengalir dari
mata air di gunung hingga ke samudra lautan.
Pohon yang kau tanam dua puluh tahun yang lalu
kini sudah mulai berbunga, mekar dan harum.
Sudah memulai berbuah memberi manfaat bagi ummat dan masyarakat.
36