Page 40 - Kumpulan Puisi Cermin - Hadi Mulyadi
P. 40
BAMBU
Tahukah KAMU mengapa bambu itu tumbuh di sini…?
Dia sedang menunggu angin untuk menyentuhnya
Dia merindukan hujan untuk membelainya
Dia menanti pengrajin yang akan memotongnya…
Kau dengar suara gesekannya
Kau dengan gemuruh sentuhan daunnya
Kau dengar rintihan pucuknya
Kau dengar panggilan halusnya
Bambu itu tidak menunggu di situ tanpa sebab
Dia menanti tanpa tepi
Bambu itu ingin menjadi arti
Dia ignin menjadi seruling yang bertiup merdu
Dia ingin menjadi angklung yang berirama syahdu
Dia ingin menjadi bangku tempat dudukmu
Dia ingin menjadi arti dalam setiap hidupmu
Hadi Mulyadi / Samarinda, 29 November
33